Lunturnya iman dan ketaqwaan ketika manusia membedakan manusia yang lain karena pangkat dan kekayaan dalam bersikap.
ketika kita menghormati orang karena pangkat dan kekayaannya, dalam segala hal kita akan sangat berhati-hati dalam bersikap, bahkan lebih jauh orang snaggup menjilat. Tapi saat menghadapi orang yang kita anggap lemah, dibawah kita secara strata / level, kadang bersikap kurang hormat, bahkan hilang rasa hormat, sehingga sikap kita sangat kurang terpuji. Merasa lebih baik, lebih kuat, lebih hebat dan banyak lagi hal-hal yang merusak hati dan iman seseorang akan tercipta saat itu. Betul kita haus hormat pad yang lebih tua, tapi sewajarnya saja. Dan yang lebih penting tetap menaruh hormat dan bersikap santun pada orang yang dibawah kita baik secara level, harkat, kekayaan maupun yang lainnya.
Wellcome
Asalamualaikum.. Selamat membaca
Entri Populer
-
Dikutip dari ceramah Ust. Sanusi . Nabi Nuh as berkata kepada kaumnya “ istighfarlah kalian kepada Allah SWT , Sesungguhnya A...
-
ALLAH MAHA SEMPURNA Ada satu pertanyaan, kenapa manusia bisa ada yang tidak percaya adanya Allah? Kenapa manusia bisa mengabaikan Allah ?...
-
Mengapa rosulullah melarang kita minum sambil berdiri? Ternyata hasil dari suatu kajian kesehatan akupuntur yang diadakan salah satu ahli...
-
Nabi Yusuf as, adalah nabi yang dikaruniai kemampuan membaca tabir mimipi. Kong ( begitu beliau biasa disebut rekan-rekannya sesama blogger...
-
Buat Ayah, dari Bunda Lama kupandang tubuh mungil itu... dan aku tersadar... dulu kutemukan arti kabhagiaan mengembang di setiap sudut...
-
Hanya Allah yang patut memiliki pujian dari semua makhluqNya. Allah Maha Tahu, dan pengetahuannya meliputi segala sesuatu. Di akhir surat ...
-
Kita sering kali merasa banyak melakukan amal sholeh maupun berbagai amal baik lainnya seperti sholat, puasa, zakat, haji dan bahkan melak...
-
Kadang kita mengeluh, “ Tak mungkin..!” Lalu Allah pun menjawab, “ Jika Allah menghendaki sesuatu , maka Allah cukup berkata, ‘Jadi..!’ ma...
-
Sunatulloh adalah ketetapan Allah. Segala sesuatu di alam ini sudah Allah berlakukan ketetapan- Nya. Seperti, air akan bergerak dari tempat...
-
Alhamdulilah Maha Besar Allah yang telah menuntun ku sampai pada blog ini. Salam dan rahmat semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Mu...
Jumat, 13 April 2012
SUNATULLOH
Sunatulloh adalah ketetapan Allah.
Segala sesuatu di alam ini sudah Allah berlakukan ketetapan- Nya. Seperti, air akan bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Api adalah panas dan akan membakar benda, dan masih banyak lagi hal-hal lain yang kita kenal dengan hukum alam. Semua itu sudah menjadi ketetapan yang diberlakukan oleh Sang Pencipta, semua di desain secara sempurna.
Matahari berputar pada orbitnya, begitupun tata surya dan antariksa, semua mengikuti ketetapan-Nya sampai pada waktu yang telah ditentukan.
Namun demikian Allah sebagai penguasa tetap memegang kendali. Contoh peristiwa :
Api panas akan membakar apapun. namun saat Nabi Ibrohim dibakar oleh Raja Namrud, api menyalahi ketetapan yang berlaku dan tidak membakar untuk Nabi Ibrohim, karena api menaati perintah yang membuat ketetapan. Saat Allah peintahkan pada api untuk menjadi dingin dan menyehatkan untuk Nabi Ibrohim a.s.
Segala sesuatu di alam ini sudah Allah berlakukan ketetapan- Nya. Seperti, air akan bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Api adalah panas dan akan membakar benda, dan masih banyak lagi hal-hal lain yang kita kenal dengan hukum alam. Semua itu sudah menjadi ketetapan yang diberlakukan oleh Sang Pencipta, semua di desain secara sempurna.
Matahari berputar pada orbitnya, begitupun tata surya dan antariksa, semua mengikuti ketetapan-Nya sampai pada waktu yang telah ditentukan.
Namun demikian Allah sebagai penguasa tetap memegang kendali. Contoh peristiwa :
Api panas akan membakar apapun. namun saat Nabi Ibrohim dibakar oleh Raja Namrud, api menyalahi ketetapan yang berlaku dan tidak membakar untuk Nabi Ibrohim, karena api menaati perintah yang membuat ketetapan. Saat Allah peintahkan pada api untuk menjadi dingin dan menyehatkan untuk Nabi Ibrohim a.s.
Langganan:
Postingan (Atom)