Wellcome

Asalamualaikum.. Selamat membaca

Entri Populer

Senin, 02 Juli 2012

KEISTIMEWAAN ISTIGHFAR


Dikutip dari ceramah Ust. Sanusi
.
 
Nabi Nuh as berkata kepada kaumnya “istighfarlah kalian kepada Allah  SWT, Sesungguhnya Allah itu maha pengampun.” Barang siapa banyak beristighfar , niscaya Allah akan memberikan jalan keluar bagi setiap kesulitannya, dan dari setiap kesempitannya, serta Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga-duga sebelumnya. Dialah Allah yang telah memberikan nikmat yang tiada bertepi kepada kita. Mudah-mudahan kita menjadi ahli syukur sehingga Allah akan menambah nikmat yang ada pada diri kita. Mudah-mudahan Allah mengokohkan iman kita sampai berbuah pada keyakinan, kemantapan dalam menjalin hidup dan menjalani kehidupan setiap episode hingga akhir hayat kita.

Salah satu alat ukur yang menjadi parameter kemulyaan seseorang manusia baik di dunia maupun di akhirat bukan harta yang dicari dan dikumpul-kumpulkan , bukan kekuasaan yang dikejar tetapi ketaqwaan kita yang menjadi alat ukur satu-satunya kemulyaan seseorang dihadapan Allah SWT. Yang bisa kita lakukan untuk memperbaharui kualitas taqwa kita kepada Allah SWT, adalah dengan memastikan bahwa nafkah yang kita kejar, memastikan setiap suapan yang kita makan dan minum, baik untuk diri sediri maupun keluarga kita yang menjadi tanggung jawab kita yakni anak, istri dan anggota keluarga lainnya, adalah jelas halalnya dan sesuatu yang jelas kebaikannya. Allah adalah dzat yang baik, dan hanya menerima yang baik-baik. Seseorang yang minum khamar, ketika ia melakukan ibadah shalat, maka shalatnya tertolak selama 40 harilamanya dan ibadahnya tidak berdampak kepada orangyang tidak memastikan bahwa didalam tubuhnya tidak ada hal yang haram. Pakaian yang ia palai bukan barang yang haram, kalau tidak maka ibadahnya tidak diterima dan ibadahnya hanya sebuah gerakan dan ritual tanpamamu mengubah dirinya, bahkan Allah menyatakan dengan jelas “ maka celakalah orang yang shalat”, dan Allah dengan tegas pula menerangkan bahwa tiak diterimanya puasa yang naitnya bukan karena Allah. Marilah kita memastikan bahwa nafkah kita, rizki yang kita upayakan adalah rezki yang baik dan halal, sebab kalau tidak maka pertambahan harta justru menambah kesempitan hidup dan penambahan kenikatan justru akan membuat kita makin jauh dari Allah SWT serta hidup kita akan makin menderita.

Salah satu kunci rezeki yang Allah sampaikan dalam Alquran adalah ucapan istighfar. Suatu saat salah seorang ulama besar Imam Hasan Al Basri ditanya oleh jamaahnya “ Wahai Imam, bumi sekarang gersang, apa yang harus dilakukan agar bumi tidak gersang?” kemudian sang Imam menjawab “Istighfarlah kamu kpada Allah.” Kemudia datang lagi orang kedua bertanya “ wahai imam, aku menginginkan rezekiku melimpah, aku sekarang dalam kesempitan rezeki, maka apa yang harus aku lakukan ?” Imam Hasan mejawab “ Istighfarlah kamu kepada Allah” Kemudian datang orang ketiga, seorang ibu-ibulalu bertanya “ Wahai Imam, aku tidak memiliki anak hingga saat ini, bagaimana agar aku dikaruniai anak ?” kemudian Imam menjawab “ Istighfarlah kamu kepada Allah” Dan datang orang keempat lalu bertanya “ Wahai Imam, kebun-kebun ku dilanda musim paceklik, apa yang harus aku lakukan?” Imam menjawab dengan jawaban yang sama. “ Istighfarlah kamu kepada Allah.” Kemudian jamaahnya bertanya “ wahai Imam, kenapa engkau menjawab dengan jawaban yang sama padahal permasalahan mereka berbeda?” Lalu Imam Hasan Al Basri mengatakan bahwa, bukan aku yang menjawab , tapi Allah yang telah menjelaskan dalam Alquran surat Nuh ayat 10 – 12 yang artinya “ Maka aku berkata ( kepada mereka ), mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh Dia Maha Pengampun, niscaya dia menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu”. Allah telah menjelaskan bahwa Allah telah berjanji kepada siapapun yang beristighfar dan istighfar adalah kunci rezeki bagi siapapun yangmembaca dan mengamalkannya. Lantas istighfar yang seperti apa yang akan mendatangkan rezeki yang berlimpah itu ?
Menurut Imam Nawawi bahwa istighfar mampu melapangkan yang sempit, mendatangkan rezeki yang melimpah, serta menghapuskan segala dosa, namun ada 3 syarat untuk mencapainya.

  1. Orang yang membaca istighfar itu mengetahui kesalahan yang ia lakukan dan mengetahui aib yang ia  sembunyikan. 
  2. Orang yang beristighfar itu menyesali perbuatan yang ia lakukan dengan taubat yang sebenar-benarnya.
  3. Orang mambaca istighfar itu tidak mengulangi perbauatan dosa-dosanya dan kesalah serta ia berupaya terus menerus agar tidak mngulangi perbuatan dosa tersebut.
 Orang yang beristighfar dengan benar dan taubatnya benar maka hatinya akan Allah lapangkan, wajahnya berseri-seri sert ketaatannya makin bertambah. Ringan dalam berbuat baik dan taat kepada Allah. Inilah istighfar yang mendatagkan rezeki yang melimpah, membuka semua yang tertutup dan melapangkan semua yang sempit. Seseorang yang tidak beristighfar maka ia akan menjadi orang yang sok pintar, ia berubah berubah menjadi orang yang sok bisa dan ia merasa hebat dibandingkan orang lain. Sehingga Rasulullah mewasiatkan untuk beristighfar minimum 100 kali dalam sehari. Perbanyak lah mengucapkan laa ilaaha illallah dan istighfar, karena sesungguhnya iblis berkata “ aku membinasakan manusia dengan dosa-dosa, tetapi mereka membinasakan diriku denga kalimat laa ilaaha illallah dan istighfar-istighfar. Setelah aku melihat hal tersebut lalu aku membinsakan mereka melalui hawa nafsunya, sedangkan mereka menduga bahwa diri mereka berada dalam petunjuk”. Hadits ini menerangkan tentang keutamaan kalimat tauhid dan mambaca istighfar. Kalimat tauhid dapat mempertebal iman, sedangkan istighfar dapat  menghapus dosa. Apabila seseorang banyak memmbaca istighfar dan kalimat tauhid maka iblis binasa, karenanya semakin banyak seseorang mengerjakan keduanya, semakin sempit jalan bagi iblis untuk menjerumuskannya dalam kesesatan. Apabila kalian mampu memperbanyak istighfar maka lakukanlah, karena sesungguhnya tiada suatu amalan pu yang lebih berhasil disisi Allah dan labih disukai selain beristighfar atau memohon ampun.
 
Penyesalan orang yang tidak beristighfar didunia ketika dihadapan Allah SWT, mereka penghuni neraka lalu mengadu kepada Allah dengan penyesalan yang sangat. Keadaan itu diabadikan oleh Allah dalam suraat Yasin ayat 68 “ Dan barang siapa kami panjangkan umurnya niscaya kami kembalikan dia ke[ada awal kejadian (nya ). Maka mengapa mereka tidak mengerti”. Kelak diakhirat ada orang yang mengadu dan menyesal kepada Allah karena umurnya itu disia-siakan karena pertambahan harta menjadi jalan kenistaan baginya, karena pertambahan pangkat dan jabatan menjadikan dia hina dan dia menyesal dihadapan Allah di akhirat kelak. Orang yang menyesal dihadapan Allah karena ia salah berbuat amal sholeh ddan ia anggap bahwa amal sholennya diterima disisi Allahtetapi ternyata dengan kepura-puraan dan penuh dengan keria-an.. hal trsebut telah diabadia n dalam surat alkahfi dimana AllahSWT mengingatkan kepada kita bahwa “ Apakah perlu kami beritahukan kepadamu tentang orang –orang yang paling rugi perbuatnyya , yaitu orang yang sia-sia perbautannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu adalah orang yang mengingkari ayat-ayat tuhan mereka dan terhadap pertemuan dengan-Ny. Maka sia0sia amal mereka dan kami tidak mengadakan penimbangan terhadap ( amal ) mereka pada hari kiamat”. Penghuni neraka menyesal dan mengadu kepada Allah SWT, kemudian Malaikat mengatakan kepada penghuni neraka jahanam bukankah telah datang kepadamu orang yang menasihati kamu dan orang –orang yang mengajak kepada kebenaran? Kemudian penghuni neraka menjawab benar wahai malaikat, ada, tapi kami mendustakannya. Para penghuni neraka menyesal seperti tertuang pada ayat “ ya Allah, hawa nafsu kami telah mengungkung kami, perbuatan jahat telah memperdaya kami sampai kami ada di neraka dan kami adalah orang –orang yang tersesat dengan perbuatan buruk kami”. Itulah penyesalan orang yang berada di neraka jahanam, menyesal karena mensia-siakan umur dan terpedaya, kalah oleh hawa nafsunya dan menyesal karena mengikuti pemimpin dan orang-orang yang mengajak pada keburukan. Mudah-mudahan kita diberi kemampuan untuk beristighfar setiap hari sebelum nafas sampai di tenggorokan. Amiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar