Wellcome

Asalamualaikum.. Selamat membaca

Entri Populer

Kamis, 05 Juli 2012

Golput, Bijak kah?

Golput atau golongan putih adalah istilah untuk tidak menggunakan hak pilih seseorang dalam pemilu. Jumlah golput pada penyelenggaraan pemilu tahun 2009 lalu cukup besar. Berdasarkan data dari google, dari 171.265.442 pemilih tercatat jumlah golput sebanyak 49.477.776 atau 29,006% dan suara tidak sah, baik yang tidak mencontreng maupun yang dicontreng semua sebanyak 17.488.581 suara (sebagian tentunya golput). Tentunya angka tersebut sangat besar.

Apa yang menyebabkan orang memilih bersikap golput? Bermacam-macam alasan. Namun kini alasan yang paling banyak terdengar adalah kekecewaan masyarakat pada para wakil rakyat yang telah mereka pilih. Masuk akal, mengingat banyak contoh wakil rakyat yang tersangkut kasus korupsi dan sangat minim prestasi. Mereka lebih banyak menghamburkan uang rakyat sementara banyak rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan. Mengecewakan, itulah kata yang akhirnya banyak membuat rakyat putus asa, dan memutuskan mengambil sikap golput.

Golput sebagaimana juga hak memilih , merupakan hak setiap orang yang tidak bisa diganggu gugat. namun perlu diingat bahwa ketika seseorang bersikap golput, setidaknya telah menggunakan 4 sikap, yakni:


1. Egois
Tidak memikirkan yang lain, karena kekecewaan, sakit hati, atau bahkan hanya karena malas, mereka tidak lagi memikirkan kelangsungan hidup bangsa.
2. Apatis
3. Suudzon atau berburuk sangka
4. Lepas tanggung jawab padahal sebenarnya dengan lepas tanggung jawab tersebut, dia telah dengan sengaja membiarkan orang yang tidak berkompeten, tidak capable, atau yang lebih parah lagi membiarkan orang yang memiliki agenda tersembunyi menjadi pemangku dan memimpin kita.

Saran:
kita tidak boleh putus asa, kita tetap harus memilih.
cara memilih dengan bijak.
1. Lihat track record atau rekam jejak para calon wakil rakyat. hal ini bukan lagi merupakan sesuatu yang sulit, karena kini adalah era informasi. dimana berbagai informasi begitu mudah didapat.
2. Apakah bijak memilih calon pemimpin yang beriklan atau mengiklankan diri secara jor-joran? logikanya, sangat kecil kemungkinan mereka tidak memikirakn cara mengembalikan modal setelah menghamburkan uang yang tidak sedikit agar terpilih dan menikmati kursi empuk.
3. Pilihlah yang paling mending, jika memang tidak ada yang baik.kalau kita menilai bahwa semua calon berpotensi mengahancurkan negara jika terpilih nanti.jika masa hancurnya ada yang katakanlah dlam satu hari, ada yang dalam seminggu dan ada yang dalam masa satu bulan. maka pilihlah yang kemungkinan menghancurkannya paling lambat, dengan harapan ditengah jalan nanti akan muncul dan tampil pendekar impian rakyat, yang akan menyelamatkan negeri dari kehancuran yang semakin parah.

Saat ini mekanisme yang ada masih memungkinkan orang tidak kompeten dan haus kekuasaan untuk tampil agar dipilih asalkan memiliki modal berupa uang, dimana rakyat mau tidak mau harus memilih satu dari mereka. mungkin ada undang -undang yang harus diperbaiki mengenai pengajuan calon wakil rakyat maupun calon pemimpin negeri, agar yang harus kita pilih sudah merupakan orang yang diajukan oleh rakyat dan bukan sekedar memiliki uang sebagai modal agar tepilih.

Bersikap Golput, atau menentukan pilihan adalah hak setiap pribadi. Mari kita membangun bangsa sesuai dengan kemampuan kita. Kalau pun memang golput, sebaiknya jangan ajak-ajak orang apalagi mempengaruhi orang lain. Mari nasehat menasehati dalam hal kebaikan dan kesabaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar